Tidak jauh berbeda, Kardinal Dominik Duka dari Republik Ceko disebut pernah mengklaim bahwa hanya 10 persen tuduhan pelecehan seksual oleh pastur, benar-benar terbukti |
Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mendesak Gereja Katolik Roma agar lebih serius dalam melindungi hak anak, membantu para korban dan mendukung pemberantasan korupsi. Daftar tersebut disusun oleh Survivors Network of those Abused by Priests (SNAP), yang merupakan komunitas para korban kekerasan seksual oleh pastur dan rohaniawan.
"Kami mendesak Wali Gereja untuk berhenti berpura-pura dan mengabaikan kasus kekerasan seksual oleh pastur dan berhenti menutup-nutupi kasus," ujar Direktur SNAP yang bermarkas di Amerika, David Clohessy, seperti dilansir AFP, Kamis (7/3/2013).
"Sangat tragis, karena yang terburuk masih banyak di depan," imbuhnya sembari menyatakan, banyak kasus kekerasan seksual yang sengaja ditutup-tutupi oleh gereja dan tidak terungkap ke publik.
Ada puluhan kardinal dari sejumlah negara yang masuk dalam daftar hitam yang disusun SNAP, seperti dari Amerika Serikat, Meksiko, Honduras, Italia, Australia, Republik Ceko, Kanada, Argentina dan Ghana. Para kardinal yang kini menjadi kandidat Paus tersebut, diindikasi pernah sengaja menutup-nutupi kasus pedofil maupun kekerasan seksual oleh pastur, serta pernah melontarkan pernyataan ofensif ke publik.
Selain menyebutkan nama kardinal, SNAP juga menjelaskan kasus-kasus dan aksi para kardinal yang berkaitan dengan isu kekerasan seks. Salah satunya Kardinal Peter Turkson dari Ghana yang pernah mengklaim bahwa kasus pelecehan seks anak oleh pastur di wilayah Afrika tergolong jarang karena orang-orang di sana tidak mentolerir perilaku homoseks.
Tidak jauh berbeda, Kardinal Dominik Duka dari Republik Ceko disebut pernah mengklaim bahwa hanya 10 persen tuduhan pelecehan seksual oleh pastur, benar-benar terbukti.
Dijelaskan juga nama-nama kardinal yang disebut-sebut pernah menutup-nutupi kasus kekerasan seksual yang terjadi di dekatnya. Para kardinal ini memilih bungkam dan tidak melapor ke aparat berwenang.
Ada nama Kardinal Norberto Rivera Carrera dari Meksiko yang disebut pernah menutupi sejumlah kasus pencabulan anak di wilayahnya. Kemudian Kardinal Tarsicio Bertone dari Italia yang pernah menyalahkan penyusupan praktik homoseksual di dalam tubuh gereja yang memicu maraknya kasus pencabulan anak oleh pastur.
Sedangkan Kardinal Oscar Rodriguez Maradilaga dari Honduras masuk daftar hitam ini karena pernah menentang pengaduan pelecehan seksual oleh pastur yang mencuat ke publik. Bahkan, Maradilaga menuding media AS sengaja mengekspos kasus tersebut karena niat buruk untuk menghancurkan gereja.
Sedangkan tiga Uskup AS, yakni Kardinal Timothy Dolan dari New York, Kardinal Donald Wuerl dari Washington dan Kardinal Sean O'Malley dari Boston, juga masuk daftar karena menolak dilakukannya reformasi dalam gereja.
Nama lainnya, yakni Kardinal Leonardo Sandri dari Argentina yang juga disebut-sebut mendukung seorang pastur Meksiko pelaku pencabulan, Kardinal Angelo Scola dari Italia dan Kardinal George Pell dari Australia yang menutupi kesalahan gereja, serta Kardinal Marc Ouellet dari Quebec, Canada yang pernah menolak bertemu dengan para korban pelecehan.
Dengan adanya daftar ini, SNAP mengimbau agar pertemuan konklaf lebih jeli dan berhati-hati dalam menentukan pengganti Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
sumber : detik
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !